27 Juli 2008

Mengenali Gejala Stroke

Dengan mengenali gejala-gejala terjadinya stroke mungkin akan sedikit membantu mengatasi akibat fatal yang mungkin dialami seseorang. Sebagaimana diketahui, kadang orang mengabaikan gejala-gejala awal tersebut.
Demikian menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia, dalam laporan mingguan CDC bertajuk Morbidity and Mortality.


'Laporan terbaru mengatakan bahwa hampir 48% dari 167.000 kematian akibat stroke yang terjadi di tahun 1999 terjadi sebelum mereka sampai ke rumah sakit atau ke uni gawat darurat,' kata Dr. Janet Croft dari CDC. Tambahan lagi, katanya, hampir 25% kematian karena stroke pada orang yang lebih muda daripada 65 tahun terjadi sebelum berangkat ke rumah sakit atau gawat darurat.

Menurut Croft, sangat penting mendidik masyarakat mengenal gejala-ge jala dan gejala-gejala dari stroke. Hal ini mungkin bisa membantu mereka mengatasi dan melakukan tindakan yang efektif dalam kasus stroke.

Seperti diketahui, stroke merupakan nomor tiga terbesar penyebab kematian, dan sebagai salah satu penyebab terbesar terjadinya kecacatan pada orang lanjut usia di AS. Menurut catatan CDC, sekitar 500 ribu orang mengalami stroke pertama tiap tahunnya.

Para ahli kesehatan masyarakat mengkhawatirkan banyaknya pria dan wanita di bawah 65 tahun yang mengalami gejala stroke, tetapi mereka menganggapnya bukan stroke tetapi penyakit lainnya. Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa mengenali gejala stroke dan mencari bantuan darurat untuk mengatasinya mungkin bisa mengurangi stroke yang bisa menyebabkan kematian dan kecacatan itu.

Croft juga menyebutkan lima gejal a-gejala utama dari stroke.


1. Merasa lemah dan tidak bertenaga

2. Penglihatan kabur dan penglihatan menghilang

3. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan

4. Tiba-tiba menderita sakit kepala yang parah (yang kadang disebut penderit sebagai sakit kepala terparah selama hidup.

5. Bingung atau kesulitan berbicara

Jika seseorang mengalami salah satu dari kelima tanda tersebut, sebaiknya segeralah bawa penderita ke rumah sakit. 'Sebab jika mengalami stroke isemik, yang 80% penderita mengalami stroke jenis ini, maka paling lama tiga jam pasien harus mendapat perawatan yang sebaiknya agar mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan,' kata Croft. Stroke isemik terjadi ketika dalam arteri terjadinya pembekuan atau penghambatan sehingga memotong aliran darah ke otak. (Satumed)

Tidak ada komentar: